Ketika Jodoh Tak Kunjung Datang
Siapakah jodoh kita, kapan waktunya
tiba, di mana akan dipertemukan, apakah ia benar-benar orang shaleh/ shalehah?.
Semua itu rahasia Allah SWT.
Allah SWT menetapkan tiga bentuk
taqdir dalam masalah jodoh.
Pertama, cepat mendapatkan jodoh. Kedua, lambat
mendapatkan jodoh, tapi suatu ketika pasti mendapatkannya di dunia. Ketiga,
menunda mendapatkan jodoh sampai di akhirat kelak. Apapun pilihan jodoh yang
ditentukan Allah adalah hal terbaik untuk kita.
Allah SWT berfirman: “Boleh jadi
kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216).
Berikut ini ada beberapa tips agar
cepat mendapatkan jodoh bagi anda yang sampai saat ini belum mendapatkan jodoh
untuk menikah:
1. Tentukan terlebih dahulu
kriteria pasangan ideal
Nabi bersabda: ”Apabila datang
kepada kalian lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia
(dengan puteri kalian). Sebab jika tidak, maka akan terjadi fitnah dibumi dan
kerusakan yang besar”. "Lelaki yang bertaqwa akan mencintai dan memuliakan
istrinya. Jika ia marah tidak akan menzhalimi istrinya. Kaum jahiliyah menikah
dengan melihat kedudukan, kaum Yahudi menikah dengan melihat harta, kaum
Nasrani menikah dengan melihat rupa, sedangkan umat Islam menikahkan dengan
melihat agama".
Nabi bersabda:"Sesungguhnya
dunia seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
(isteri) yang sholehah”. Beliau juga bersabda, ”Wanita dinikahi karena empat
faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya,
dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua
tanganmu.”
Sulit mencari jodoh bisa jadi
karena kriteria terlalu muluk. Janganlah kita menginginkan kesempurnaan orang
lain, padahal diri kita tidak sempurna.
2. Memperluas Pergaulan Sesuai
Syariat
Seringlah bersilaturrahim ke tempat
saudara atau mengikuti majelis ta'lim. Ustadz, teman, orang tua, saudara,
keluarga, dan yang lain Insyaallah pasti bisa diminta bantuan.
3. Sebisa mungkin hindari
berpacaran
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk.” (QS. Al Israa’: 32). Kita dilarang berkhalwat, memandang lawan jenis
dengan syahwat, wanita bepergian sehari semalam tanpa muhrim, dll.
Biasanya, orang pacaran selalu
menutupi kekurangannya dan menampilkan yang baik-baik saja. Cari informasi dari
orang dekatnya (saudara, teman, tetangganya). Perlu juga penilaian dari orang
tua dan keluarga kita. Biasanya kita tidak dapat melihat kekurangan orang yang
kita cintai.
4. Perbanyak introspeksi diri
Jika kita ingin mendapatkan jodoh
yang shaleh, maka kita harus menjadi orang yang shaleh juga.
Allah SWT
berfirman: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula}” (QS. An Nuur: 26).
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan
harta kekayaanmu, tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian. " (HR.
Muslim, Hadits no. 2564 dari Abu Hurairah). Jadi, lelaki atau wanita yang baik
menurut pandangan Allah itu adalah lelaki atau wanita yang baik iman dan
amalnya.
Secara lahiriah kita perlu menjaga
kebersihan, kerapihan dan menjaga bau badan. Bukan berdandan berlebihan (tidak
Islami), tapi tampil menarik.
5. Jangan Mencintai Secara
Berlebihan
“Barangsiapa memberi karena Allah,
menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan
menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
Jika kita mencintai manusia lebih
daripada Allah, niscaya hati kita akan hancur dan putus asa jika ditinggalkan.
Jika kita mencintai Allah di atas segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan
tabah karena kita yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu
bersama hamba yang Sholeh.
6. Jika Gagal Berusaha Lagi
Jika kita gagal, jangan putus asa
dan minder. Kita harus sabar dan tetap berusaha mendapatkan yang lebih baik
lagi. Yakinlah ada yang lebih baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.
Para sahabat besarpun mengalaminya.
Contohnya Utsman RA yang melamar putri Abu Bakar ditolak, lalu melamar putri
Umar juga ditolak, akhirnya malah menjadi menantu Rasulullah SAW.
Jodoh tidak akan lari dan akan
datang pada waktunya. Bersabarlah dan sibukkan diri dengan amal sholeh.
Hadapilah dengan sikap tenang, santai, tidak mudah emosi/sensitif, tidak larut
dalam kesedihan, tidak berputus asa dan tetap bersemangat.
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh
menakjubkan kondisi seorang mukmin. Segala keadaan dianggapnya baik, dan hal
ini tidak akan terjadi, kecuali bagi seorang mukmin.
Apabila mendapat
kesenangan ia bersyukur, maka itu tetap baik baginya dan apabila ditimpa
penderitaan ia bersabar maka itu tetap baik baginya.” (HR Muslim)
Gunakan energi kita untuk lebih
mendekatkan diri dan mencintai Allah SWT., orang tua, dan umat. Yakinlah dengan
keadilan-Nya bahwa setiap manusia pasti memiliki jodoh masing-masing. Yakinlah
bahwa semua kondisi adalah baik, berguna, dan berpahala bagi kita.
7. Siap menerima taqdir Allah
Hidup adalah ujian. Bisa saja,
takdir jodoh kita bukan orang shaleh. Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang
yang beriman. Sesungguhnya di antara pasanganmu dan anakmu ada yang menjadi
musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka… Sesungguhnya hartamu
dan anakmu, hanyalah ujian bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar.” (Q.S.
At-Taghaabuun: 14-15)
Hal tersebut tetap bisa menjadi
kebaikan apabila dijadikan sebagai lahan amal shaleh dan batu ujian untuk
meningkatkan keimanan, tawakal, dan kesabaran.
8. Wanita bisa melamar lelaki
Bukan hal yang dilarang jika wanita
menemukan lelaki sholeh dan berinisiatif menawarkan diri dalam pernikahan
melalui peran orang yang dipercaya. Khadijah RA melalui pamannya melamar Nabi
Muhammad SAW setelah mengetahui akhlak dan agama beliau.
9. Taqarrub Ilallah
Perburuan jodoh secara syar’i
adalah dengan mendekati Allah super ekstra. Caranya dengan bertawasul amal-amal
shaleh, tidak hanya ibadah wajib (berbakti kepada orangtua, sholat wajib), juga
ibadah sunnah (shoum sunnah, sholat tahajjud/ taubat/ istikhoroh/ hajat/
witir/d huha, tilawah Al Qur’an, istighfar, infaq, dan lain-lain).
Semakin dekat dengan Allah, iman
bertambah dan do’a kita semakin terkabul. Usaha yang konsisten, optimis dan
prasangka baik akan memudahkan jalan kita.
10. Tidak putus asa dan selalu
berdoa
Bacalah doa: “Ya Rabb kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74).
Doa lebih terkabul pada tempat
mustajab, waktu mustajab dan memperhatikan adab berdoa. Berdoalah menurut apa
yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Tempat mustajab: masjid, majlis ta’lim,
Arafah, Hajar Aswad, Hijr Ismail, di atas sajadah, dll.
Waktu mustajab seperti sepertiga
malam yang akhir, selesai sholat wajib/tahajjud/hajat, saat sujud/I’tidal
terakhir dalam sholat, sedang berpuasa, berbuka puasa, dalam perjalanan,
selesai khatam qur’an, hari Jum’at, baru mulai hujan, diantara azan dan iqamat,
ketika minum air zamzam, bulan ramadhan/lailatul qodar, antara zuhur dan ashar
juga antara ashar dan maghrib, selesai sholat subuh, dalam kesulitan, sedang
sakit, sedang ada jenazah.
Adab berdoa seperti menjauhkan hal
yang haram, ikhlas, diawali dan diakhiri tahmid/sholawat, menghadap kiblat,
suci dari hadats dan najis, khusyu’ dan tenang, menengadahkan kedua tangan,
dengan suara rendah dan pengharapan sepenuh hati, mengulangi berkali-kali,
tidak berputus asa, menghadirkan Allah dalam hati, tidak meninggalkan sholat
wajib, tidak melakukan dosa besar, tidak minta sesuatu yang dilarang Allah,
sambil menangis.
Nabi Musa as berdoa setelah
menolong dua perempuan penggembala kambing: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS
28:24). Allah SWT memahami keperluan dan prioritasnya, sehingga tidak saja
memberi makanan, tapi juga memberi jodoh, tempat tinggal dan pekerjaan.
Wallahu’alam bishawab.
Doa bagi laki-laki yang berharap
jodoh :
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJATAN
THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOOHIBATAN LII FIDDIINI
WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku istri
yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang
menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”.
Doa bagi wanita yang berharap jodoh
:
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN
THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku suami
yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan
agama, urusan dunia & akhirat”
“ALLOHUMMAB’ATS BA’LAN SHOOLIHAN
LIKHITHBATHII WA’ATTHIF QOLBAHU ‘ALAYYA BIHAQQI KALAAMIKAL QODIIMI
WABIROSUULIKAL KARIIMI BI ALFI ALFI LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL
‘ALIYYIL ‘AZHIIM WA SHOLLALLOOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA’ALAA AALIHII WA
SHOHBIHI WA SALLAMA WALHAMDULILLAAHIROBBIL ‘AALAMIIN.”
Artinya :
“ Tuhanku, utuslah seorang suami
yang shalih untuk melamarku, condongkanlah hatinya kepadaku berkat kebenaran
Kalam-Mu yang qadim dan berkat utusanMu yang mulia dengan keberkahan sejuta
ucapan LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM. Dan semoga
Allah Melimpahkan Rahmat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, dan
kepada segenap keluarga serta sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan
sekalian Alam.”
Tidak ada komentar: