Ads Top

Tujuan Pernikahan Dalam Islam



Menjaga Kesucian Diri 


Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman :
"Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu." Surat An-Nur ayat 33.


Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

“Wahai sekalian pemuda ! Barangsiapa diantara kalian telah memiliki ba'ah-nakah lahir batin, maka hendaknya dia menikah. Barangsiapa yang belum memilikinya, maka hendaknya ia berpuasa. Karena puasa dapat menjadi tameng bagi dirinya. HR. Al-Bukhori dan Muslim

Islam mengajarkan agar seseorang yang belum mampu menikah untuk mencari jalan menjaga kesuciannya dengan berpuasa. Karena dengan berpuasa dapat mengendalikan syahwat dan nafsu dalam diri. Namun, apabila seseorang itu memiliki kemampuan untuk menikah maka segeralah menikah. 



Pria Pemimpin Bagi Wanita

“Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (pria) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Maka dari itu, wanita yang salihah ialah yang taat kepada Allah subhanahu wa ta’alaagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kalian khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka, dan jauhilah mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” Surat Annisa ayat 34

Pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Allah telah melebihkan pria atas wanita. Pria ditugaskan untuk menjaga wanita dan berusaha keras untuk menjaga kemaslahatan rumah tangga. Sedangkan Allah memelihara kaum wanita dengan keutamaannya sebagai seorang ibu dari anak-anaknya dengan sikap lembah lembut dan kasih sayangnya.

Anak-anak adalah Takdir Allah

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy Syura: 49-50).

Allah mentakdirkan keturunan pada siapa saja yang Dia kehendaki dan Dia berhendak pada siapa saja yang tidak mendapat keturunan. 




Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.