Ads Top

Apa Tujuan Hidup Kita Di Dunia?


Rasulullah saw memberitahu kita, beliau bersabda: ”Akan datang masa di mana agama Islam akan menjadi asing sama sebagaimana ia bermula dalam keadaan asing.”

Asing berarti masyarakat dan dunia dimana orang-orang akan berpikir bahwa hidup adalah tentang suatu hal dan tujuan tertentu. . 

Rasulullah saw bersabda: ”Kabar gembira dan kabar asing bagi mereka orang-orang asing.” Ketika orang dikatakan asing mereka akan melakukan hal yang berbeda dengan orang-orang sekitar". 

Ketika terbangun di malam hari sementara orang-orang masih tidur, kaupun asing. Ketika kau bicara tentang mendapat keridhoan Allah swt dan membuatnya sebagai tujuanmu, kau pun asing karena orang lain membuat hal lain sebagai tujuan mereka.

Allah memberitahu kita dalam Al Quran:”Katakanlah hai Muhammad saw bahwa faktanya Allah-lah yang harusnya menjadi tujuan utamamu”. 

Ketika orang lain membuat hal lain sebagai tujuan utama mereka, nafsu mereka menjadi tujuan utama mereka, kekayaan menjadi tujuan utama mereka,jabatan tertentu yang ingin mereka gapai, mereka menjadikan itu sebagai tujuan utama mereka dalam hidup. 

Meskipun mereka menjadikan kekayaan, harta, jabatan atau hal lainnya sebagai tujuan utama, kita tidak boleh mendahului tujuan kita kepada Allah swt.

Ketika seseorang menjadikan selain Islam menjadi tujuan mereka. Dan ketika seseorang menjadikan selain Rasulullah sebagai panutan, jika panutan mereka membuat kecewa mereka juga akan menjadi sengsara dan tidak bahagia.

Tujuan hidup kita di dunia ini, perlu diketahui pula bahwa jika Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya, bukan berarti Allah butuh pada kita. 

Sesungguhnya Allah tidak menghendaki sedikitpun rezeki dari makhluk-Nya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan pada-Nya. Allah lah yang Maha Pemberi Rizki.

Allah Ta’ala berfirman:

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ 

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz Dzariyat: 57-58)

Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Tujuan yang terpuji yang jika setiap insan merealisasikannya bisa menggapai kesempurnaan, kebahagiaan hidup, dan keselamatan adalah dengan mengenal, mencintai, dan beribadah kepada Allah semata dan tidak berbuat syirik kepada-Nya. Inilah hakekat dari perkataan seorang hamba “Laa ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah)”. Dengan kalimat inilah para Rasul diutus dan semua kitab diturunkan. Suatu jiwa tidaklah menjadi baik, suci dan sempurna melainkan dengan mentauhidkan Allah semata.” (Miftaah Daaris Sa’aadah, 2/120)







Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.