Cara Mendidik Anak Secara Islami
Hadis riwayat Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang musyrik.”
Lalu seorang laki-laki bertanya: “Ya Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau
kalau anak itu mati sebelum itu?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu tentang
apa yang pernah mereka kerjakan.”
Adapun metode mendidik anak yang
diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam adalah:
1. Menampilkan suri teladan yang baik
2. Mencari waktu yang tepat untuk memberi
pengarahan
3. Bersikap adil dan menyamakan pemberian
kepada anak
4. Menunaikan hak anak
5. Larangan mendoakan keburukan untuk
anak
6. Membelikan anak mainan
7. Membantu anak berbhakti dan
mengerjakan ketaatan
8. Tidak suka marah dan mencela
Konsep yang diterapkan oleh Lukman
dalam mendidik anaknya terkandung dalam QS Luqman ayat 13-19 yaitu:
" Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kelaliman yang besar.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Wahai anakku, sesungguhnya jika ada
seberat biji sawi, dan berada dalam batukarang atau dilangit atau di dalam
bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya, Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi
Maha Mengetahui.” Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah
mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpamu.
Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal diutamakan. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai " QS Luqman ayat 13-19
Dari ayat 13-19 tiga kali di sebutkan يبُÙ†َÙŠَّ
itu mengisyaratkan dalam mengajar anak harus dilandaskan dengan panggilan kasih
sayang, agar hati anak luluh dan mengikuti apa yang diajarkan oleh orang tua.
Diatas juga sudah dijelaskan bahwasanya kita harus terus-terus menasehati, ini
meupakan metode yang dilakukan oleh Lukman Hakin dalam mendidik anaknya. Dalam
bergaul dengan orang tua, kita harus berlaku santun.
Kemudian, kita harus mempersiapkan
bekal pendidikan yang mantap kepada anak, dikatakan anak Shaleh merupakan Investasi
orang tua di dunia.
Orang yang sudah meninggal akan
terputus amalannya kecuali tiga hal: Doa anak yang saleh kepada orang
tuanya, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat
Perlunya bekal pendidikan untuk anak
sebelum orang tua meninggal. Karena anak adalah tanggung jawab orang tua yang
harus didik. Dalam mengajar anak harus bertutur
kata yang baik
Tidak ada komentar: