Cukuplah Mengingat Kematian Sebagai Pemberi Nasehat
Kematian adalah rahasia gaib yang hanya diketahui Allah. Seorang Rasul pun tidak mengetahui kapan, di mana dan bagaimana ia akan mengalami kematian. Kematian datang dengan tiba-tiba, tanpa ia datang mengetuk pintu rumah kita, tanpa memandang usia, jenis kelamin, pekerjaan, pangkat, jabatan dan kekayaan.
Boleh jadi seorang yang tua renta
yang telah pikun dan lumpuh masih mendapat jatah umur beberapa tahun. Seorang
yang sehat dan masih muda bisa saja dijemput oleh malaikat maut.
Oleh karena itu dalam Al Quran,
Allah memerintahkan hambanya untuk mengerjakan amal shaleh sebelum datang
kematian. Sebab tatkala kematian menjemput, segala taubat dan amal shaleh kita
tidak akan diterima Allah. Saat itulah penyesalan dan azab-Nya lah yang akan
menimpa kita.
Rasulullah juga seringkali
mengingatkan untuk tidak panjang angan-angan, segera bertaubat dan beramal
shaleh. Banyak mengingat kematian akan mendorong seseorang untuk pendek
angan-angan dan selalu berbuat kebaikan serta selalu mengingat Allah.
Sebagaimana riwayat dari Anas bin
Malik, beliau bersabda,” Rasulullah membuat banyak garis, lalu bersabda, ”Ini
adalah angan-angan manusia, dan inilah kematiannya. Tatkala ia mengejar
angan-angannya, garis yang lebih dekat (
yaitu kematian ) datang menjemputnya.”
HR. Bukhari no 5939
Dari Abdulllah bin Mas’ud, beliau
berkata,”Rasulullah menggambar sebuah kotak dan membuat sebuah garis di
tengahnya yang panjang sehingga keluar dari
tengah kotak. Beliau ( Rasulullah saw) lantas membuat panjang garis
kecil di tengah kotak. Beliau lalu menerangkan makna gambar yang dibuatnya.
Beliau bersabda, ” Ini adalah manusia dan ini adalah kematian yang mengepungnya.
Garis di tengah yang keluar dari kotak ini adalah angan-angannya, sedangkan
garis-garis kecil yang melintang ini adalah berbagai halangan yang
merintanginya. Bila ia lolos dari satu halangan, halangan lain akan
mengenainya. Bila halangan yang satu berhasil ia lewati, niscaya halangan yang
lain telah menyambutnya”. HR. Bukhari
no. 5938
Kematian begitu dekat dengan
manusia, ia ibarat pemburu yang senantiasa menanti mangsanya. Manusia sering
lupa akan kematian. Manusia sering sibuk dengan kehidupan dunia yang
melalaikan.
Rasulullah selalu mengingatkan
umatnya untuk mengingat kematian. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, dari
Abu Hurairah beliau berkata:” Rasulullah bersabda, ”Perbanyaklah oleh kalian
mengingat perusak kelezatan yaitu kematian”. HR.Tirmidzi no. 2229 dan Ibnu
Majah no. 4248. Dinyatakan Shahih oleh Tirmidzi dan Al-Albani dalam Shahih Jami’
Shaghir no. 1210
Tidak ada komentar: